Ambarawa, 3 Februari 2022
Kolaborasi menjadi kunci dalam pengelolaan pandemi, terutama dalam rangka mengantisipasi adanya lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron. Adapun penekanan strateginya terletak pada pengetatan protokol kesehatan bagi masyarakat terutama dalam penggunaan masker, penguatan 3T (Testing, Tracing, Treatment) termasuk di daerah perbatasan, serta percepatan vaksinasi sebagai upaya melindungi masyarakat dan menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok.
Lonjakan kasus COVID-19 Varian Omicron sudah diperkirakan dan diantisipasi oleh pemerintah, dengan kesiapan-kesiapan kita yang sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun lalu, baik dari segi rumah sakit, obat-obatan dan oksigen, fasilitas isolasi, maupun tenaga kesehatan.
Bupati Semarang pun meminta masyarakat untuk tetap tenang karena meski varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi, tetapi tingkat fatalitasnya lebih rendah dibandingkan varian Delta. Hal tersebut bisa terlihat dari kasus Covid-19 di beberapa negara, di mana tingkat keterisian rumah sakit relatif rendah.
Pasien terdampak varian Omicron dapat disembuhkan tanpa harus ke rumah sakit. Pasien yang terpapar varian ini cukup melakukan isolasi secara mandiri di rumah, minum obat dan multivitamin, serta segera tes kembali setelah lima hari.
Bupati Semarang juga kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dalam menghadapi berbagai varian baru Covid-19 dan menekankan kepada masyarakat dan semuanya bahwa ada dua yang paling penting untuk menekan lajunya omicron yakni yang pertama vaksinasi COVID-19 dipercepat dan yang kedua menerapkan protokol kesehatan, terutama pemakaian masker harus lebih digalakkan lagi.
Selalu terapkan protokol kesehatan 5M dimanapun dan kapanpun :
1. Mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir
2. Memakai masker dengan baik dan benar
3. Menjaga jarak minimal 1 meter
4. Menjauhi kerumunan
5. Membatasi mobilitas dan interaksi