Ambarawa, 7 Mei 2022
Penyakit Hepatitis Akut yang sudah melanda banyak negara dan masuk ke Indonesia muncul tanpa penyebab yang jelas. Hal ini membuat banyak orang khawatir terhadap kemunculan penyakit tersebut.
Laporan dari berbagai negara menunjukkan kasus ini terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi hepatitis akut adalah peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.
Hepatitis akut misterius pada anak-anak semakin menyebar, termasuk ke Indonesia. Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E, tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.
Laporan dari berbagai negara menunjukkan kasus ini terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi hepatitis akut adalah peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.
Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E, tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.
Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal. Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan infeksi hepatitis sudah sangat berat.